Beranda | Artikel
Hadis: Persaksian yang Dijamin Surga
4 hari lalu

Teks hadis

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمداً عبده ورسوله، وأن عيسى عبد الله ورسوله وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه، والجنة حق، والنار حق أدخله الله الجنة على ما كان من العمل

“Barangsiapa yang bersyahadat (bersaksi) bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, dan kalimat yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, sesuai amal yang telah dikerjakakannya” (HR. Bukhari no. 3435 dan Muslim no. 28)

Persaksian yang dijamin surga

Dalam hadis di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan jaminan surga bagi siapa saja yang bersaksi tentang hal-hal berikut:

Pertama, bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Yaitu dalam sabda Nabi: (من شهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له)

Maksudnya adalah mengucapakan kalimat ini dengan lisan, memahami maknanya dengan benar, dan beramal dengan konsekuensinya secara lahir dan batin. Seseorang yang bersyahadat harus meyakini bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah saja.

Kedua, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Yaitu dalam sabda Nabi: (وأن محمداً عبده ورسوله)

Maksudnya adalah bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan sekaligus juga utusan yang membawa risalah Allah. Status beliau sebagai hamba Allah, maka tidak boleh berlebih-lebihan sampai mengangkat derajat beliau melebihi sebagai hamba sehingga dijadikan sebagai sesembahan. Status beliau sebagai rasul utusan Allah, maka wajib untuk ditaati dan tidak boleh didustakan.

Ketiga, bersaksi bahwa Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, dan kalimat yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya.

Yaitu dalam sabda Nabi: (وأن عيسى عبد الله ورسوله وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه)

Maksudnya adalah meyakini bahwa Isa adalah hamba ciptaan Allah dan juga sekaligus rasul utusan-Nya.

Keempat, bersaksi bahwa surga benar adanya.

Yaitu dalam sabda Nabi: (والجنة حق)

Maksudnya meyakini bahwa surga benar adanya dan telah Allah sediakan bagi orang-orang yang beriman.

Kelima, bersaksi bahwa neraka benar adanya.

Yaitu dalam sabda Nabi: (والنار حق)

Maksudnya meyakini bahwa neraka benar adanya dan telah Allah sediakan bagi orang-orang yang kafir.

Allah telah memberitakan tentang surga dan neraka di dalam Al-Quran dan tidak boleh ragu tentangnya.

Baca juga: Konsekuensi Syahadatain

Apa yang dimaksud persaksian?

Maksud persaksian atau syahadat yang benar harus terkandung tiga hal, yaitu: 1) mengucapkannya dengan lisan; 2) mengilmui maknanya; dan 3) mengamalkan segala konsekuensinya. Maka syahadat tidak cukup hanya sekadar mengucapknnya saja.

Ahli tauhid pasti masuk surga

Yang dimaksud dengan ‘alaa maa kaana minal ‘amal (sesuai amal yang telah dikerjakannya) ada dua tafsiran:

Pertama: Mereka akan masuk surga walaupun memiliki dosa-dosa selain syirik, karena dosa-dosa selain syirik tersebut tidak menghalanginya untuk masuk ke dalam surga, baik masuk surga secara langsung, maupun pada akhirnya masuk surga, walau sempat diazab di neraka. Ini merupakan keutamaan tauhid yang dapat menghapuskan dosa-dosa dengan izin Allah, dan menghalangi seseorang kekal di neraka.

Kedua: Mereka akan masuk surga, namun kedudukan mereka dalam surga sesuai dengan amalan mereka, karena kedudukan seseorang di surga bertingkat-tingkat sesuai dengan amal salehnya.

Faidah hadis

Hadis di atas mengandung beberapa faedah:

(1) Keutamaan tauhid, bahwasanya tauhid bisa menghapuskan berbagai macam dosa.

(2) Luasnya karunia dan kebaikan Allah pada seluruh hamba-Nya.

(3). Wajib menjauhkan diri dari sikap berlebihan dan meremehkan para rasul dan orang saleh. Maka, tidak boleh menolak dan mendustakan beliau sebagai rasul. Tidak boleh pula ghuluw dengan menyembah beliau karena beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah.

(4) Akidah tauhid menyelisihi agama kufur lainnya, baik Nasrani, Yahudi, atau agama orang musyrik.

(5) Ahli tauhid yang berdosa tidak akan kekal dalam neraka. Namun, bukan berarti kita boleh meremehkan maksiat. Hal ini karena ahli tauhid yang menyempurnakan tauhidnya dengan menjauhi maksiat akan lebih mulia kedudukannya di surga dan lebih selamat dari siksa neraka.

(7) Hadis ini membantah seluruh aliran kekufuran, membantah Yahudi yang menyatakan Isa adalah anak zina, membantah Nasrani yang menyatakan bahwa Isa adalah Allah atau anak Allah, membantah sebagain filsuf yang mengingkari adanya surga dan neraka, membantah kaum musyrikin penyembah berhala, membantah sekte Jahmiyah dan ‘Asyairah yang mengingkari Allah berbicara secara hakiki, serta membantah kaum sufi ekstrim yang berlebihan dan mengkultuskan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga mengangkat beliau kepada derajat ketuhanan.

Baca juga: 7 Syarat Diterimanya Dua Kalimat Syahadat

***

Penulis: Adika Mianoki

Artikel Muslim.or.id

 

Referensi:

(1) Al Mulakhos fii Syarhi Kitaabi at-Tauhid, karya Syekh Shalih Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan.

(2) Baitul Qashiid fii Syarhi Kitaabi at-Tauhid Juz 1, karya Ahmad bin ‘Abdirrahaman bin ‘Utsman Al-Qaadhy.


Artikel asli: https://muslim.or.id/104349-hadis-persaksian-yang-dijamin-surga.html